Minggu, 17 April 2011

Nama-nama jari tangan

Kali ini mari kita lihat bersama nama-nama jari di bahasa Jepang beserta artinya. Namun, kita tidak hanya akan mempelajari bahasa umumnya, tapi juga bahasa bayinya. Di bahasa Indonesia kita tentunya tahu bahasa seperti "mamam" (makan) yang biasa dipakai orang tua untuk berbicara dengan anak yang masih sangat kecil. Seperti itulah gambaran penggunaan bahasa bayi.

   Dengan mengetahui arti masing-masing jari, kita bisa selangkah lebih dekat memahami cara berpikir dan filosofi orang Jepang. Sebelum memulai dengan nama lima jari yang ada, pertama perlu diketahui bahwa bahasa Jepang jari adalah yubi (指). Ingat baik-baik, karena itu akan dipakai di nama semua jari.

Jempol

   Bahasa Jepang jempol adalah oya-yubi (親指). Artinya adalah jari orang tua. Karena oya juga bisa berarti "bos" seperti pada kataoyabun (親分, bos), saya pribadi suka mengingatnya sebagai bosnya para jari.

   Bahasa bayinya adalah otousan-yubi (お父さん指) yang artinya jari bapak. Saya bocorkan saja sebelumnya, bahwa di bahasa bayinya kelima jari tersebut adalah satu keluarga :).

Telunjuk

   Bahasa Jepang telunjuk adalah hitosashi-yubi (人差し指) yang artinya jari penunjuk orang. hito berarti orang dan sashi berasal dariyubisasu (指差す) yang berarti menunjuk. Artinya kurang lebih sama dengan bahasa Indonesianya (telunjuk tentunya berasal dari tunjuk). Sepertinya menunjuk orang dengan jari kedua ini merupakan hal yang universal di budaya manapun.

Bahasa bayinya adalah okaasan-yubi (お母さん指) yang artinya jari ibu. Setelah bapak lalu sekarang ibu muncul. Lucu kan?

Jari tengah

   Berikutnya adalah naka-yubi (中指) yang artinya... Jari tengah!!! Tidak ada yang menarik di sini karena sama persis dengan bahasa Indonesianya. Alasan dia disebut jari tengah pun seharusnya sudah jelas.

   Bahasa bayinya adalah oniisan-yubi (お兄さん指) yang artinya jari kakak laki-laki. Ya, ceritanya dia anak pertama dari keluarga jari kita.

Jari manis

   Jari yang karena pengaruh barat mengingatkan kita akan cincin kawin ini disebut kusuri-yubi (薬指) di bahasa Jepang. Ini berarti jari obat, dan itulah alasannya kenapa kamu bisa menemui anak-anak polos yang mengisap-isap jari manisnya di cerita-cerita agar sembuh dari penyakit. Dia disebut jari obat karena dahulu kala orang menggunakan jari ini untuk melarutkan obat-obatan ke air.

   Bahasa bayinya adalah oneesan-yubi (お姉さん指) atau jari kakak perempuan.

Kelingking

   Di bahasa Jepang nama jari ini sangat sederhana yaitu ko-yubi (小指) yang artinya jari kecil.

   Bahasa bayinya adalah akachan-yubi (赤ちゃん指) yang artinya jari bayi.

Penutup

   Hal yang paling menarik di sini tentunya adalah bahasa bayi untuk jari-jari tersebut. Kita punya ayah, ibu, kakak laki-laki (mas), kakak perempuan (mbak), dan adik bayi.

Saya akan menutup tulisan ini dengan pertanyaan lucu anak polos kepada ibunya:

娘「じゃあさ。お兄さん指はどうしてお母さん指より高い(長い?)の?うちのお兄ちゃんはママより小さいじゃん」
母「お兄ちゃんだって大人になったら、ママより大きくなるよ。パパは今おばあちゃんより大きいでしょ。けんちゃんおじちゃん(私の弟=娘の叔父)もばあばより大きいでしょ」
娘、即納得。
娘「じゃあ、お父さん指はどうしてお母さん指より低い(短い?)の?お母さんがお父さんより大きい人もいるけれど、だいたいはお父さんがお母さんより大きいじゃん」
母「……。そ、そうねえ〜。で、でも、お父さん指は短くても太いわよ。太いってことは大きいってことなのよっ」

Anak: "Terus, kok jari kakak laki-laki (tengah) lebih tinggi dari jari ibu (telunjuk)? Padahal kan kakak lebih pendek dari mama."
Ibu: "Kakak juga nanti kalau udah gede jadi lebih tinggi dari mama lo. Papa sekarang lebih gede dari nenek kan? Om Ken-chan juga lebih tinggi dari nenek kan?"
Sang anak langsung setuju.
Anak: "Terus kalo gitu kenapa jari bapak (jempol) lebih pendek dari jari ibu (telunjuk)? Bapak yang lebih pendek dari ibunya sih ada, tapi kan kebanyakan bapak lebih gede dari ibunya."
Ibu: "Bener juga ya. Tapi walaupun pendek kan jari bapak lebih gemuk lo. Gemuk kan artinya besar."

Kawaii desu ne!!!! OK, sampai jumpa lagi!

Rabu, 23 Maret 2011

Hukum Berburuk Sangka Terhadap Sesama



Allah ‘Azza wa-Jalla telah mengharamkan sikap buruk sangka terhadap sesama mukmin, kerana ia akan menyebabkan timbulnya fitnah, bukan sahaja di antara seseorang individu dengan individu yang lain tetapi juga dalam anggota Jamaah Islamiyah. Apabila sikap terkutuk ini terdapat di kalangan anggota jamaah ia boleh mengwujudkan perasaan saling tidak percaya, saling meragui, benci-membenci, pertelingkahan, perpecahan dan akhirnya bermusuh-musuhan di antara sesama Islam.


Allah Subhanahu wa-Ta’ala mengharamkan hambaNya yang beriman dari menyimpan perasaan persangkaan atau sangka-sangka buruk terhadap Allah dan terhadap saudara-saudaranya yang seagama. Malah Allah mengharamkan juga segala unsur, bibit atau segala punca yang boleh menyebabkan timbulnya rasa buruk sangka di kalangan anggota Jamaah Islamiyah. Pengharaman ini telah ditegaskan di dalam al-Quran dan hadith-hadith Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam sebagaimana firman Allah dan sabda Nabi:


يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَيَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَاْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيِّتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ






"Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". AL-HUJURAAT, 49:12.






عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَدَابِرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا





"Dari Abi Hurairah berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Aku peringatkan kamu dari prasangka sesungguhnya prasangka itu adalah bisikan yang paling bohong. Dan janganlah kamu mencari-cari rahsia (kelemahan, ke’aiban dan keburukan saudaranya), janganlah merasa-rasakan (yang bukan-bukan), janganlah kamu melakukan pertengkaran, jangan berhasad (dengki), jangan berbenci-bencian, janganlah membelakangkan (saudaramu seagama). Dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara". H/R al-Bukhari.






عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَطُوْفُ بِالْكَعْبَةِ يَقُوْلُ : والَّذِى نَفْسِ مُحَمَّد بِيَدِهِ لَحُرمَةُ الْمُؤْمِنِ اَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ مِنْكَ مَالهُ وَدَمهُ وَاَنْ يَظُنَّ بِهِ اِلاَّ خَيْرًا. رواه ابن ماجه.






"Dari Abdullah bin Umar berkata: Aku melihat Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam sedang tawaf di Kaabah lalu bersabda: Demi jiwa Muhammad yang di tanganNya, sesungguhnya kehormatan seseorang mukmin lebih besar di sisi Allah dari engkau (Kaabah) wangnya dan darahnya sehinggalah dia berprangsangka sesamanya yang baik”. H/R Ibn Majah.





عَنْ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ : وَلاَ تَظُنُّ بِكَلِمَةٍ خَرَجَتْ مِنْ اَخِيْكَ الْمُؤْمِنِ اِلاَّ خَيْرًا.






"Dari Umar bin Al-Khatab beliau berkata: Janganlah kamu berprasangka (buruk) dengan kalimah yang keluar dari (mulut) saudara kamu yang mukmin kecuali yang baik". Lihat Tafsir Ibn Kathir, jld. 4, m/s 271.






عَنْ حَارِثَةِ بْنِ النُّعْمَان قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلاَثٌ لاَزِمٌ ِلاُمَّتِى : اَلطِّيَرَةُ وَالْحَسَدُ وَسُوْءُ الظَّنِّ. فَقَالَ : وَمَا يُذْهِبُهُنَّ يَارَسُوْلَ اللهِ مِمَّنْ هُنَّ فِيْهِ ؟ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا حَسَدَ فَاسْتَغْفِرِ اللهَ وَاِذَا ظَنَنْتَ فَلاَ تُحَقِّقْ وَاِذَا تَطَيَّرْتَ فَامْضِ






"Dari Haritha bin an-Nukman berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Tiga perkara yang sentiasa ada pada umatku: Kepercayaan sial. Hasad dengki. Prasangka. Beliau bertanya: Apakah yang boleh menghilangkan dari itu (semua) wahai Rasulullah bagi sesiapa yang telah ada pada dirinya perkara-perkara tersebut? Baginda bersabda: Apabila berhasad dengki mintalah ampun, apabila berprasangka janganlah diteruskan dan apabila mempercayai tataiyur hendaklah dihapuskan". H/R at-Tabrani.


Semua punca-punca timbulnya buruk sangka yang dijelaskan oleh ayat al-Quran dan hadith-hadith di atas berpangkal dari hati yang rosak dan berpenyakit lantaran kejahilan (tidak berilmu agama). Akhirnya menyebabkan lemah iman, lemah keperibadian, hilang panduan dan tidak tahu ke arah mana mahu dituju sehingga mudah berburuk sangka. Hal keadaan seperti ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa-sallam:


اِذَا قَلَّ الْعِلْمُ ظَهَرَ الْجَفَا وَاِذَا قَلَّتِ اْلآثَارُ كَثُرَتِ اْلاَهْوَاءُ وَلِهَذَا تَجِدُ قَوْمًا كَثِيْرِيْنَ يُحِبُّوْنَ قَوْمًا وَيَبْغَضُوْنَ قَوْمًا لاَجْلِ اَهْوَاءٍ لاَيَعْرِفُوْنَ مَعْنَاهَا وَلاَ دَلِيْلَهَابَلْ يُوَالُوْنَ عَلَى اِطْلاَقِهَا اَوْ يُعَادُوْنَ مِنْ غَيْرِ اَنْ تَكُوْنَ مَنْقُوْلَةً نَقْلاً صَحِيْحًا عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَسَلَّمَ وَسَلَفِ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَكُوْنُوْا هُمْ يَعْقِلُوْنَ مَعْنَاهَا وَلاَ يَعْرِفُوْنَ لاَزِمَهَا وَمَقْتَضَاهَا. رواه مالك.






"Apabila (seseorang) kurang berilmu akan (mudah) menimbulkan perasaan benci dan tuduhan salah (kepada orang lain). Dan jika pengetahuan tentang athar (hadith dan perbuatan sahabat) hanya sedikit, akan ramai yang mengikut hawa nafsu. Berpunca dari yang demikian, akan engkau temui suatu kaum (kumpulan) yang ramai mencintai (menyebelahi) kaum (kumpulan) yang lain hanya atas dasar hawa nafsu (bukan atas dasar kebenaran al-Quran atau al-Hadith) kerana tidak mengetahui (ilmu)nya dan dalilnya. Sedangkan mereka menyokong atau memusuhi (satu kumpulan) tanpa mengikut (landasan) hadith yang sahih dari Nabi dan dari Salaf ummah ini, mereka tidak mengetahui makna (al-Quran dan al-Hadith) dan tidak mengetahui apa yang dikehendaki (oleh hadith) tersebut dan tidak tahu untuk mempraktikalkannya". H/R Imam Malik.


Orang-orang yang mempunyai penyakit ragu-ragu, was-was dan buruk sangka terhadap Allah dan terhaap ibadahnya, ia perlu segara meninggalkan penyakit tersebut dan segera bertaubat. Agar ia tidak berulang, maka perlu dirawat dengan ilmu agama terutama ilmu akidah. Oleh itu setiap mukmin sewajarnya menyebukkan dirinya dengan menuntut ilmu seperti menghadiri majlis-majlis ilmu yang memperkatakan tentang agama. Kerana hanya ilmu agama yang dapat merawat dan menyembuhkan penyakit ragu-ragu, was-was dan buruk sangka.

Sabtu, 12 Februari 2011

Cahayaku,,,

Cahayaku....

Pertama melihatmu hatiku bergetar,mungkinkah diriku jatuh cinta padamu?


Cahayaku...

Pertama mendengar suaramu hatiku berdebar,mungkinkah diriku jatuh cinta padamu?

Cahayaku..

Pernah ku pungkiri rasa ini "cinta",namun kau selalu ada dalam hatiku.

Cahayaku...


Lambat laun..

Kusadari rasa ini cinta,,cinta suci yang Allah ciptakan didalam hati insan-Nya
Kusadari rasa ini cinta,,cinta tulus yang Allah selipkan kedalam hati insan-Nya 

Kusadari rasa ini cinta...
seperti cinta yang Allah berikan kepada nabi Adam as dan siti Hawa,
seperti cinta yang Allah berikan kepada nabi Sulaiman dan ratu Bilqis,
seperti cinta yang Allah berikan kepada nabi yang qt cintai nabi Muhammad Saw dan siti Khadijah ra..

Cahayaku...

Dipandanganku...
Kata-katamu begitu sopan mencerminkan kerendahan hatimu,
Tingkah lakumu begitu santun mencerminkan kelembutan hatimu,
Semangatmu begitu menggebu mencerminkan kekuatan hatimu.

Subhanallah,,,semua itu membuatku tertunduk malu dan berucap: "mungkinkah kau tercipta untukku?".

Cahayaku teringat aku akan firman Allah Swt : "Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik,begitupun sebaliknya,Laki-laki yang keji untuk wanita yang keji begitupun sebaliknya"

Astagfirullah,,,semua itu semakin membuatku tertunduk malu dan berucap: "pantaskah aku untukmu?".

Cahayaku,,,

Karena-Nya ku coba tata hati ini,kucoba tata hidup ini,
kucoba perlahan untuk lebih baik dan berucap: "bismillahirrohmanirrhim"
teringat kembali aku firman Allah Swt : "Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,apabila kaum itu tidak berusaha merubahnya".

Cahayaku,,,

Kucoba utarakan isi hati ini dan kau jawab dengan istigfar dan senyuman..
membuat nafasku terhenti sesaat..
Subhanallah...berdebar hati ini..
Kucoba kembali utarakan isi hati ini dan kau jawab dengan ajakan istigfar dan senyuman..
membuat darahku seakan terhenti mengalir sesaat..
Subhanallah...berdebar hati ini..
kucoba kembali utarakan isi hati ini dan kau jawab dengan istigfar,senyuman dan ajakan ta'aruf..
membuat tubuhku seakan tak bergerak sesaat..
Subhanallah..berdebar hati ini..

Cahayaku,,,

Kuucapakan syukur tak terkira kepada sang pencipta,
keinginan dan impian cinta ini selangkah lagi menjadi nyata,
dalam ta'aruf ini qt tambatkan rasa.

Cahayaku,,,

pernah kau berkata...

ku mencintaimu bukan karena rupa..begitupun aku adanya,
ku mencintaimu bukan  karena harta..begitupun aku adanya,
ku mencintaimu tulus,ikhlas,Lillahi ta'ala..begitupun aku adanya.

Cahayaku,,,

Darimu ku mengenal arti ketulusan,
Darimu ku mengenal arti kesetiaan,

Darimu ku mengenal arti cinta yang sesungguhnya.
Darimu ku lebih sadar tiada yang harus lebih aku  takutkan selain azab dari-Nya,

Darimu ku lebih sadar tiada yang harus lebih aku khawatirkan selain hilang hidayah dari-Nya,
Darimu ku lebih sadar tiada yang harus lebih aku cintai selain Allah Swt.

Cahayaku,,,



Seandainya semua tidak seperti yang qt kira..
aku tak kan kecewa,
aku tak kan putus asa,
aku tak kan memaksakannya,
aku akan ikhlaskan dan hanya berkata :
" telah tertulis di dalam Laufuldh Mahfudz jodoh qt,tak kan tertukar..tiada tangan manusia dapat merubahnya selain Allah Swt"


Cahayaku,,,

kuucap sebaris doa didalam sujudku dihadapan-Nya...

"semoga Allah jadikan engkau terbaik untukku dan aku terbaik untukmu,semoga qt adalah sebaik-baik hamba yang Allah persatukan didalam cinta dan ridho-Nya,amin..."

Rabu, 01 Desember 2010

Mengapa Babi haram???

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 173)

Ada orang asing (ilmuwan) bertanya kepada seorang Ulama mengenai hewan babi ini.

Ilmuwan : Haramnya hewan babi bagi umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukannya mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih akan menjadi halal?


Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?


Ilmuwan : Apakah itu?


Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang...Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina.
1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina.
Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!! !


Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????


Ulama : Mari kita lihat bersama-sama sekarang.
Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.


Ilmuwan : Pada kandang Babi?


Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina, tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.
Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma’in, Wallahu A’lam Bish-shawab.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah Kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhlai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”. ( QS. Al-Maidah (5) : 3).


Mengapa Islam mengharamkan Babi (Terjemahan)
Berikut ini tulisan mengenai pengharaman darah dan babi dalam Islam, diulas dari sudut pandang Logika dan Ilmu Kesehatan.


yunus : Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim sangat mementingkan mengenai kata-kata “Halal” dan “Haram”; apa arti dari kata-kata tersebut?


Dr.rhiz : Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan sebagai Halal, dan apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram, dan Al-Qur’an lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.


yunus : Dapatkah anda membrikan contoh?


Dr.rhiz : Ya, Islam telah melarang segala macam darah. Anda akan sependapat bahwa analis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat?), suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.


yunus : Anda benar mengenai sifat beracun dari uric acid dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan dalam kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.


Dr.rhiz : Sekarang saya rasa anda akan menghargai metode prosedur khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.


yunus : Apa maksud anda?


Dr.rhiz : Begini… seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari Yang Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh.


yunus : Oh begitu… Dan hal ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dalam tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya.


Dr.rhiz: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hannya pada masa kini-lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.


yunus : Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan; Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi?


Dr.rhiz : Sebenarnya, diluar dari larangan Al-Qur’an dalam pengkosumsian babi, bacon; pada kenyataannya dalam Bible juga, pada Levitus bab 11, ayat 8, mengenai babi, dikatakan, “Dari daging mereka (dari “swine”, nama lain buat “babi”) janganlah kalian makan, dan dari bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor buatmu”.
Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi alamiahnya?
Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek berbahaya dari konsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.


yunus : Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya.


Dr.rhiz : Ya. Dan diluar sana itu semua, sebagaimana kita membicarakan mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa sitem biochemistry : babi hanya mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Ini dapat menjawab sebagian pertanyaan mereka, khusunya jika kalangan Non-Muslim bertanya mengapa Umat Islam tidak boleh mengkonsumsi babi.

Minggu, 21 November 2010

Enam Pertanyaan Imam al-Ghazali

Bismillah



Nov21

Enam Pertanyaan Imam al-Ghazali


Suatu hari, Imam al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam beliau bertanya beberapa hal. Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?. "

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. Ali Imran 185)

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar, ujarnya, adalah "MASA LALU."

Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (QS. Al- a'araf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (QS. Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam al-Ghazali. Namun menurut beliau yang paling ringan di dunia ini adalah 'meninggalkan SHALAT'. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan shalat, gara-gara meeting kita juga tinggalkan shalat.

Lantas pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam al-Ghazali. Tapi yang paling tajam adalah "lidah MANUSIA". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Rabu, 20 Oktober 2010

Pada malam di lembah sungai nil


Senja bersimpuh di kaki langit
Kembali ke pelukan malam
Dinaungi gumpalan embun yang kemerahan
Bulanpun pecah pada senyuman
Matahari dan rembulan
Tak sanggup lagi melukiskan
Sejuta puisi keindahan
Pada semilir angin…
Di lembah sungai nil
Lihatlah….
Pancaran cahaya gemerlapan
Dari perahu-perahu kecil yang bergerak pelan
Dan sajak-sajak terbuai merdu
Yang mengalun di setiap perahu
Gelombangpun menyala
Seolah mengikuti irama
Betapa indah riak sungai nil
Dan bening nilam air mata dewi Issis
Gemertak daun-daun yang bersentuhan
Semburat jingga berhamburan
Di lembah sungai nil
Ada risalah yang terus mengalir
Terus mengalir, sampai hilir
Kutatap muda mudi berjalan beriringan
Dengan sekuntum mawar dalam genggaman
Imbaba brige melintang dengan tenang
Pesona  Cairo Plaza Tower yang menjulang
Sungguh indah, di malam penuh bintang
Malam yang tak mungkin terlupakan
                                                                                                      karya: Radesya

Ar-rayyan,pintu surga

Ar-Rayyan, Pintu Puasa                
             
Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu 'Ar-Rayyan' yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan (oleh pintu tersebut): 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak akan ada lagi yang masuk melaluinya." (HR. Muslim, dari Sahl Ibn Sa'd).

Dalam hadis tersebut Nabi Saw menerangkan keutamaan puasa dan kedudukan orang-orang yang berpuasa di sisi Allah. Atas keikhlasan dan kesabaran mereka dalam menjalankan ibadah puasa-dengan menahan lapar dan dahaga, mengendalikan hawa nafsu dengan sekuat tenaga, maka Allah mengistimewakan mereka dengan memasukkan mereka ke dalam surga melalui pintu khusus yang bernama "Al-Rayyan". Kata ini berasal dari bentuk infinitif al-ray yang berarti pengairan, segar, dan juga pemandangan yang indah. Nama ini sesuai dengan keadaan orang-orang puasa yang menahan dirinya dari makan dan minum. Dan dahaga inilah yang lebih dominan dirasakan oleh orang yang sedang berpuasa dibanding rasa lapar. Zain Ibnu al-Munir mengatakan: "Rasulullah mengatakan pintu al-Rayyan ada 'di dalam surga' bukan mengatakan 'bagi surga/pintu surga', agar orang-orang merasa bahwa dalam pintu tersebut terdapat kenikmatan dan kenyamanan surgawi (kenikmatan di dalam kenikmatan). Maka hal ini akan menambah keinginan dan kerinduan kepadanya."

Hadis di atas diriwayatkan juga oleh al-Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah, dari Sa' id Ibn 'Abdurrahman, dan yang lainnya. Dan dalam riwayat ini terdapat tambahan: "Barangsiapa yang memasukinya (memasuki pintu al-Rayyan), maka akan meminum darinya. Dan barangsiapa meminum darinya, maka tak akan dahaga selamanya". Hal itu merupakan penghormatan dari Allah, Sang Pemelihara Alam kepada orang-orang yang berpuasa. Juga merupakan balasan bagi mereka atas keikhlasan menjalankan ibadah. Telah dimaklumi bahwa Allah akan menanggung pahala orang-orang yang berpuasa, sebagaimana dalam sebuah hadis: "Puasa untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya."

Pahala dan balasan Allah bagi orang-orang yang berpuasa adalah penuh, besar, dan tiada terhitung. Ada pun masuknya orang-orang yang berpuasa melalui pintu al-Rayyan ini merupakan tambahan pahala dan penghormatan semata.

Benar, surga mempunyai banyak pintu, di antaranya pintu bagi orang-orang yang taat menjalankan salat, pintu bagi orang-orang yang giat berjihad, pintu bagi orang-orang yang ikhlas berpuasa-yaitu al-Rayyan sebagaimana telah kita bicarakan, dan di antaranya ada pintu khusus bagi orang-orang yang suka bersedekah.

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga, 'Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan.' Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu al-Shalah. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan. Dan barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah. Abu Bakar lantas berkata, 'Demi engkau dan ibuku (ummul mukminin), ya, Rasulullah! Apakah seseorang harus dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah seseorang yang dipanggil dari pintu-pintu itu seluruhnya?' Rasulullah menjawab, 'Iya. Dan aku berharap semoga engkau termasuk dari mereka." (HR. al-Bukhari).